“Kami berharap nantinya alumni BIM dapat berkontribusi pada kemajuan Indonesia di sektor-sektor prioritas, baik dengan memegang peran strategis di institusi global maupun memimpin institusi dalam negeri agar dapat unggul di tingkat dunia,” kata Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek Suharti dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Program beasiswa itu ditujukan kepada peserta didik jenjang SMA/SMK/MA/ sederajat yang berprestasi pada empat bidang, yakni sains, riset, dan teknologi informasi; seni, budaya, dan bahasa; olahraga dan kesehatan jasmani; serta vokasi dan kewirausahaan di tingkat nasional dan/atau internasional pada beberapa ajang kompetisi.
Penerima beasiswa adalah peserta didik kelas XI jenjang SMA/SMK dan sederajat yang merupakan finalis atau pemenang dari lomba, kompetisi atau festival tingkat nasional dan/atau internasional yang digelar tiga tahun terakhir oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) atau lembaga masyarakat di luar Puspresnas dan BPTI.
Beasiswa Indonesia Maju merupakan inisiatif Kemdikbudristek untuk mendorong dan meningkatkan jumlah peserta didik Indonesia yang melanjutkan studi jenjang S1 di perguruan tinggi terbaik di dunia.
“Bagi adik-adik yang memperoleh kesempatan dalam program ini, harapan kami adalah tetap berprestasi di kancah dunia dan kembali ke Indonesia untuk membangun negeri,” ujar Suharti.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Puspresnas Kemdikbudristek yang juga sebagai Kepala BPTI Asep Sukmayadi, BIM membuka kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik berprestasi untuk meraih jenjang pendidikan tinggi khususnya di perguruan tinggi unggul dunia.
“Jangan lewatkan kesempatan bagus ini untuk menggapai mimpi adik-adik sekalian, teruslah mengukir prestasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa ini,” ujarnya.
Beasiswa Indonesia Maju S1 Luar Negeri Angkatan 3 diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat dan lolos seleksi administrasi. Saat mendaftarkan diri, peserta didik wajib mengunggah tiga esai yang ditulis dalam Bahasa Inggris.
Selanjutnya, panitia akan melakukan seleksi administrasi, prestasi, substansi, dan wawancara hingga Desember 2022. Sebanyak 107 perguruan tinggi luar negeri terbaik di dunia telah dikurasi dan ditetapkan sebagai tujuan studi penerima BIM.
Salah satu penerima BIM Angkatan 1 Rifky Bujana merasa bangga dapat menerima beasiswa tersebut dan mewujudkan impiannya untuk berkuliah di luar negeri.
“Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin suatu saat kita gagal dalam mencapai sesuatu, namun pasti ada saatnya kita mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik, yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya,” tuturnya. (*)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemdikbudristek sediakan Beasiswa Indonesia Maju untuk S1 Luar Negeri